WELCOME TO MY BLOG♥

Rabu, 13 Maret 2013

friendship part 4


(c....)

            Saat aku diam, tidak merespon apaapa yang dikatakan Billy,Billy keluar menemui Tamara. mereka membicarakan sesuatu yang sampai membuat Tamara tertawa. aku diam melihat apa yang terjadi, sekarang, Tamara sudah dekat dengan Billy. Sebelumnya, aku sudah merasa ada yang aneh terjadi pada Aku,Tamara, dan Billy. tapi aku hanya tidak mengetahui apa yang aneh,. dan mungkin semuanya sudah jelas. Billy mulai mendekati Tamara. aku sudah kecolongan start oleh Billy. dan ngomong ngomong, sejak kapan Billy mempunyai pin blackberry-nya Tamara? sejak kapan Billy mendekati Tamara? sekarang aku harus bagaimana?mengejar ketertinggalanku, atau hanya diam menunggu waktu yang pas? aku tidak tahu harus bagaimana. mugkin menunggu waktu adalah satusatunya jalan yang paling benar,aku harap semua akan berjalan dengan baik.

               ҉҉••҉
         
       
          "Kringgggg!!!" bunyi bel pulang sekolah sudah berbunyi. semu anak kelasku membereskan bukunya masingmasing sebelum pulang. aku pun melakukan hal yang sama dengan anakanak kelasku. saat pulang, aku menunggu Tamara didepan kelas. Sheryn sudah pulang duluan, dia sudah dijemput oleh supirnya. sedangkan Tamara msh didalam kelas.tidak seperti biasanya,ia selalu keluar kelas duluan karna dia bilang dia "gabetah"dikelas.aku tak tahu apa yang dia lakukan didalam kelas, saat aku ingin menghampiri Tamara, langkahku terhenti. aku tidak mengerti apa yang aku lihat. disana ada mereka, yaa--- Billy dan Tamara sedang mengobrol bersama. apakah Tamara tidak tahu aku menunggunya disini? sedangkan sekarang dia sedang tertawa Bersma-nya. mungkin dia sedang menertawakan lelucon yang di lontarkan oleh Billy. Aku diam sejenak, lalu pergi ke parkiran motor. dan pulang sendirian. ya sendiri. without Tamara.
Sampai dirumah, aku menaruh tasku asal, lalu menyalakan lagu favorite ku dengan volume yang besar,lalu aku menghempaskan badan ku kekasur. aku sudah tertinggal jauh oleh Billy. Jauh. 'apa yang harus aku lakukan sekarang?' pikirku. aku benarbenar tidak tahu apa yang harus aku lakukan.Ketika aku sedang diam memikirkan yang tadi dan menikmati musik ku, dari luar kamarku, ada yang mengetuk pintu. "tumben banget ada yang ngetuk biasanya juga langsung nyelonong masuk aja"pikirku. lalu sebelum aku menjawab, Tamara sudah duduk di tepi ranjangku. mukanya berseri seri. lalu aku bangun dan aku ikutan duduk. aku bingung, tapi aku hanya diam,aku juga tau apa yang akan dibicarakan oleh Tamara, palingan juga ga jauhjauh dari Billy.aku menunggu tamara berbica sesuatu yang benarbenar tidak aku ingin dengar namanya sekarang
     "Dyy......
     "heeem?"
     "kok tadi ninggalin gue pas disekolah? lupa sama gue? apa gimana?" Tamara nyerocos. aku diam. masa iya aku harus mengaku aku cemburu melihat dia mengobrol bersama Billy? padahal aku bukan siapasiapanya. hanya seorang sahabat yang 'mungkin' cintanya bertepuk sebelah tangan. aku melamun.
     "dyyyyy!!! kok diem aja sih lo ditanyain? lo kenapasih?" ujar Tamara kesal. aku mengalihkan pandanganku kepada Tamara, lalu aku belai rambutnya perlahan. melihat muka Tamara dengan dekat lagi. 'apa aku harus mengungkapkannya sekarang?' pikirku. lalu aku mencium kening Tamara. aku tak tahu mengapa aku mencium kening Tamara, hanya ada sesuatu dalam diriku yang mendorongku untuk mencium Tamara. Tamara diam membeku. dia tidak bereaksi apaapa. dia hanya memandangku dengan tatapan bingung. lalu aku memalingkan mukaku ke balkon yang terdapat dikamarku. lalu tibatiba Tamara memeluku. aku diam. aku masih  blm merespon apa yang terjadi sekarang. akhirnya sebuah pelukan Tamara aku rasakan sekarang. Setelah aku mengerti apa yang terjadi sekarang, aku membalas pelukannya. lalu Tamara membisikan sesuatu yang selama ini ku tunggu tunggu.
  "gue sayang sama lo dy" aku kembali diam, saat aku ingin menjawab apa yang ia katakan, dia berkata lagi "lo emang sahabat yang paling baik dari semua yang gue punya, gue sayang banget sama lo dy" Tamara menguatkan pelukannya. aku diam, mataku mulai memanas. aku kira dia sayang sama aku lebih dari seorang sahabat. tapi ternyata aku hanya bermimpi terlalu tinggi. 'gue sayang sama lo lebih dari sabat, gue punya perasaan khusus ke elo tam' pikirku. ta[i lidahku kelu untuk mengatakannya. sebelum air mataku metes, aku melepaskan pelukanku dariTamara, lalu memalingkan mukaku lagi. aku tidak akan menangis dengan masalah sepele seperti ini. aku berjanji. aku berjanji akan selalu bersama tamara selagi aku bisa. setelah itu, kami diam, samasama diam, mungkin tamara sedang berpikir sesuatu, akupun begitu. aku hanya ingin menikmati kebersamaan kami, meskipun dalam diam.

        Malamnya, setelah aku mengantarkan Tamara pulang kerumahnya, aku kembali kerumah, aku ingin mengerjakan tugas, tapi akhirnya aku ketiduran, mungkin karna kecapean,aku juga gatau.
                                                             
                                                                        ҉҉••҉

       malam ini aku mempunyai acara ingin  mengajak Tamra Candle light Dinner. aku ingin mengutarakan perasaanku malam ini kepada Tamara.dan sekarang aku berada dikamar Tamara, baunya seperti bau khasnya Tamara, berbau Vanilli. aku suka sekali baunya. menenangkan pikiranku. lalu Tamara berada disampingku. cantik sekali dia malam, mengenakan mini dress berwarna pink dengan rambut yang dibiarkan tergerai dengan indahnya. aku terpaku melihat kecantikannya malam ini. "udah yuk, keburu kelaperan nih" ujar Tamara sambil menarik lengan ku agar aku berdiri. lalu aku menggenggam tangannya, lalu pergi ke restoran yang sudah ku pesan sebelumnya. setelah kami  sudah sampai.laliu kami memesan, selama makanan kami dimasak, aku hanya memandangi wajahnya Tamara, mungkin Tamara menyadari kalau aku sedang memerhatikannya. lalu mukanya memerah.     
      "dy, apaansih, jangan liatin kayak gitu dong, malu tau" ujar tamara, tanpa menatapku. aku tertawa melihat sikapnya seperti itu.
      "gapapa, abisan gue kayak ngeliat bidadari jatuh dari surga. haha" ujarku, mukanya semakin memerah. apakah aku harus mengutarakannya sekarang? pikirku. saat aku ingin mengutarakan perasaanku, pesanan kami datang. lalu kami menikmati makanan kami dalam diam. saat kami selesai. aku ingin mengajak Tamara ke suatu tempat lagi. ke sebuah Taman yang terletak deket restaurant tersebut. kurang dari 5 menit, kami sampai ditaman  itu.  lalu aku membuka percakapan.
      "Tam, gue mau bilang sesuatu"
      "Bilang ajaa dy" ujar Tamar. lalu aku menghirup napas yang panjang, jantungku berdetak lebih cepat. 'aku harus mengontrol pikiranku' pikirku.
      "Gue suka sama lo tam, gue sayang sama lo tam, gue sayang sama lo udah 3 tahun belakangan ini. cuman mungkin elonya ganyadar perhatian lebih yang gue kasih ke elo" aku menarik napas.
      "gue nganggep elo selama ini lebih dari sahabat, karna elo satusatunya cewe yang bisa buat gue nyaman tam." ujarku lancar. lalu aku menarik napas lagi
     "mau jadi pacar gue ga,Tam?" ujarku lagi. aku lega karna sudah mengungkapkan perasaanku yang sebenarnya kepada Tamara. tapi degdegan menunggu jawaban dari tamara.
      Tamara hanya memandangiku dengan raut muka yang penuh kebingungan, lalu tak lama, tertawaan keras yang dilontarkan Tamara.
     "Hahahahahaha, sumpah akting lo bagus banget dy, gue kira tadi beneran, hahaha" dia masih tertawa terbahak bahak. aku diam mendengarkannya "gue serius tam, gue beneran sayang sama lo" ujarku. lalu Tamara diam, lalu dia berlari, entah kemana,. aku berusaha mengejar dia "Tamara! tumggu. gue mau tau jawaban lo tam, jangan pergi" lalu saat aku berlari. aku melihat dia tengah memeluk seseorang, lalu disaat yang bersamaan, orang itu dan Tamara menuju ke arahku. ya, ternyata dia Billy. "gue kan udah punya dia,lo jangan bercanda deh" ujar Tamara sembari memeluk billy.

     Aku terbangun mendapati diriku tengah tertidur di meja belajar. 'mimpi macam apa itu? mengapa aku memimpikan orang yang sam,selama 2 hari berturut turut?' pikirku. tanpa berpikir panjang, aku pindah ke kasurku, lalu tidur kembali sampe pagi.


                                                                          ҉҉••҉

                Jam wekker ku kembali membangunkan ku dari tidurku yang nyenyak itu. Aku duduk di pinggir tempat tidurku.  Lalu beranjak mengammbil handuk dan bergegas mandi. Setelah aku mandi. Blackberry ku bergetar. Pertanda ada yang nge bbm.  Aku mengambil hape ku dan melihat nama yang tertera di chat ku. Tamara. Aku membaca bbmnya. ‘dy,gausah jemput gue bareng billy lagi kayaknya, lo sendirian aja ya kesekolahnya, gapapakan? Hehe jangan sampe telat lagi ya, hehe see u!’  diaam. Hanya itu yang aku bisa lakukan ‘lagilagi dia.’ Ujarku dalam hati, setelah aku sarapan dan berpamitan sama nyokap, aku langsung ke sekolah, tidak menjemput tamara. Sampai sekolah aku langsung menuju kelas.aku terdiam sejenak melihat pemandangan yang ada didepanku,   lagilagi aku melihat pemandangan yang selama ini aku tidak menginginkan untuk melihatnya. Tamara dan Billy, lagi. Setelah itu aku kembali berjalan sepertia biasa lagi. Semoga semuanya akan berjalan baikbaik aja. Untuk hariini dan kedepannya.
                Bel sekolah kembali berbunyi. Aku hariini lebih diam dari biasanya. aku benarbenar tidak suka melihat pemandangan ini. sangat aneh bagiku melihat Tamara dengan laki laki lain. saaat aku ingin pulang menuju ke parkiran, tamara menghadang jalanku, dengan wajahnya yang tersenyum lebar itu. aku hanya menatapnya. bermaksud meminta apa maksud dia dengan cara seperti ini. 'gue mau pulang bareng lo, boleh ga?' ujar Tamara dengan riang. aku menyengrit, mengapa dia tidak pulang bersama Billy? aku meminggirkan Tamara dan melanjutkan jalanku. Tamara mengesejajari jalannya dengan jalanku. 'dyyyyyy!! boleh kan?' ujarnya kembali. aku berhenti sebentar dan mnatapnya datar, lalu melanjutkan jalanku. 
            'Billy kemana?biasanya juga pulang sama dia.' ujarku agak ketus. tibatiba Tamara menghenikan langkahnya. aku menoleh. dia tibatiba terdiam, lalu aku melanjutkan jalanku lagi. tamaraa menyejajari jalanku lagi.
           'dia lagi mau latihan futsal makanya dia gabisa nganterin gue pulang, lagian gue juga baru pulang sekali doang kok sama dia dy, jangan  marah' ujarnya. apa dia bercanda? bagaimana aku tidak marah Tamara berangkat dan pulang sekolah bersama Billy? meskipun cuman sekali tetap aja aku tidak bisa menahan rasa cemburuku ini. 
          'jadi kalo Billy gafutsal lo bakal pulang sama dia gitu, Tam?' ujarku sekali lagi sambil melirik ke arah Tamara. 
          ' engga kok!!! gue bakalan tetep pulang bereng elo dy. gue emang lagi pengen pulang sama elo kok. lagian juga biasanya kita pulang bareng terus kan? lo kenapa jadi sensi gitu sih ke gue?' ujar tamara. sebagai jawaban aku hanya melihat ke arah tamara sekilas, dan tetap berjalan. sampai di parkiran, aku langsung mengendarai motorku menuju rumah tamara. dan ternyata selama di perjalanan Tamara tertidur di punggungku.kebonya emang ganahan deh anak satu ini.  lucu sekali. lalu aku membangunkan tamara dengan cara menggerakan punggungku. lalu dia terbangun. 'ehh kita udah sampe aja, cepet bgt deh dy, lu ngebut ya?!' ujar tamara sembari turun dari motorku. aku hanya menggeleng menjawab pertanyaan dia. lalu aku menstatrer kembali motorku. 'ga mampir ke rumah dulu dy?' ujarnya. aku menggeleng kembali menjawab pertanyaannya. 'biasanya juga main kok, lu kenapasih dy? kayaknya lagi aneh bgt hariini.' aku hanya tersenyum menjawab pertanyaan dia, lalu aku kembali memakai helmku. lalu aku langsung memacu sepeda motorku menuju kerumahku. 


                                                                        ҉҉••҉ 
          
              Pagi harinya aku terbangun, tumben sekali aku tidak di bangunkan oleh wekker kesayanganku. dan aku senang sekali malam ini aku tidak memimpikan ke dua orang yang selama 2 hari berturut turut selalu mengganggu tidurku. 'Hoaahhhhhh!' ujarku, aku masih mengantuk, ingin aku melanjutkan tidurku, tapi aku melihat ke arah balkon, dan melihat matahari akan terbit, lalu aku turun membuat kopi, lalu kembali ke kamarku, tepatnya ke balkon untuk melihat matahari yang akan terbit ini. 'heemm. coba disini ada tamara. mungkin lebih asyik lagi menonton matahari terbit bersama dia' pikirku dalam hati. ehhh? kok tibatiba kepikiran tamara ya? emang deh anak itu yang paling nganenin. aku mencoba mem-bbmnya. 'Tamara bangunn! lagi liat matahari terbit nih, bangun dong' tandanya sudah deliv, tapi belum di read, lalu aku kembali menaruh blackberryku, lalu aku sholat dan setelah itu mandii. setelah siap semuanyam aku langsung menjemput Tamara, dan akhirnya hariini dia berangkat bersamaku. 'selamat pagi Adyyy!!' suara cemprengnya menyambutku pagiini. aku merindukan suara ini selama 2 hari belakangan ini. akhirmnya aku bisa mendengar sua cempreng cewe yang satu ini, aku hanya membalas dengan sebuah senyuman. lalu Tamara naik ke motorku, dan akupun langsung melajukan motorku ke arah sekolah. aku harap hariini ia akan bersamaku, aku harap.
           sampai disekolah, kamipun langsung menuju kelas. dan semuanya masih bejalan lancar lancar saja. sampai pelajaran pertama, Billy membicaran sesuatu yang benarbenar aku tidak ingin mendengarnya...........
          'dy, gue punya rencana nih, bagus bgt rencananya' aku hanya menoleh untuk meminta perjelasan selanjutnya. 'gimana kalo nanti gue nembak Tamara dy? gimana? bagus gak tuh?' DEGGG.... aku diam.... apa yang harus aku bilang? 
          'ha? yakin lo? jangan mainmain sama dia, gue gamau dia sakit kayak mantan mantan lo yang dulu' ujarku sebiasa mungkin, padahal perasaanku tidak biasa, aku ingin sekali meneriaki ke telinga billy kalo aku sayang sama tamara. sayang banget. 
         'yakinlah bro, iya gue janji gabakalan mainin dia, gue sayang banget sama diaa dy! kaco gua sayangnya sama dia' ujarnya penuh semangat. aku sudah tidak bisa apaapa lagi, hanya tinggal menunggu apa yang nanti bakalan terjadi pas istirahat nanti. aku harap Tamara memilih yang terbaik untuk dirinya sendiri, meskipun itu tidak membuatku baik nantinya.

          bel istirahat berbunyi, itu waktunya kalo billly bakalan nembak dia sekarang. billy sudah mempersiapkan segalnya. mulai dari bunga sampe coklat, itu semua adalah barang kesukaan Tamara, cepat sekali Billy sampai sejauh ini sudah mengetahui segala hal yang disukai Tamara. Billy sudah ber siapsiap berdiri didepan pintu kelas. saat itu Tamara lewat, dan Billy pun sudah mengambil ancang ancang. aku hanya melihat dari tempat duduku yang waku itu tidak jauh dari pintu kelas. \
          'Tamaraaaa' ujar Billy
           'apaa billy?' ujar tamara
           'gue mau bilang sesuatu nih....'
           'bilang aja bill'
           ' hem... jadi giniii.....' ujar Billy putusputus. tamara mdiam menunggu kelanjutan perkataan billy ' jadi gini tam... ummm' ujarnya lagi. 'gue..' 
           'elo kenapa bil? yahekah bilang aja kali' ujar tamara. santai.
           'gue suka sama lo tam, lo mau ga jadi pacar gue? ujarnya lancar. setelah itu, muka billy merah padam. jadi dia hanya menunduk tidak berani menatap Tamara. Tamara diam. dia ga bereaksi apaapa 'gimana taam, maau gaa?' ujarnya lagi  


                                                                                                                 (c.....)
           




Tidak ada komentar:

Posting Komentar